Tanpa meninggalkan Unsur Tradisional

KEBAYA modifikasi kini bisa dipakai untukberbagai keperluan, terutama untuk acafa seremonial seperti per-nikahan. Kebaya modifikasi juga bisa dipakai bagi mereka yang mengenakan busana musiimah, Seperti aneka kebaya modifikasi yang ditampilkan oleh Sanggar Rias Putri milik Fauziyah dalam gelaran "Traditional Wedding Expo" di Java Supermal Semarang, beberapa waktu lalu. Fauziyah memberikan inspirasi bagaimana mengenakan kebaya modifikasi dengan sentuhan tradisionai namun tetap syar'i.
perlu ragu memakai model dengan dada rendah."Selain ditutup dengan daiaman, biasanya pada bagian yang ter¬buka juga ditutup dengan hiasan, seperti kalung besar ataupun bros,"kata perempuan yang membuka sanggar rias di Perum BPI Blok D No 1 Ngaliyan Semarang ini.
Sedangkan bagi penganim yang tidak mengenakan busana musiimah, tentu saja lebih mudah dan lebih leiua-sa memilih kebaya yang akan dikenakan. Mempelai perempuan bisa mengenakan kebaya pendek putih
Khusus untuk pengantin musiimah, Fauziyah ingin menciptakan kesan'spggun dan berwibawa melalui kebaya putih beraksen bordir, dan sedikit sentuhan payet. Kebaya ini meski simpel namun terlfrat mewah karena disempurnakan dengan kalung choker dan padanan jil-bab berhias batu-batuan dan bulu-bulu. Inspirasi lainnya, Fauziyah mengajak calon pengantin untuk tidak anti mengenakan warna gelap untuk busana pengantinnya. Masih berupa kebaya berekor dengan aksen bordir dan payet, busana pengantin yang satu ini terlihat ur$k karena menggabungkan warna hitam dan ungu. Kerudung "ala ratu'dengan aksen kain lace yang menjurte ke bawah membuat sempurna penampilan mempelai perempuan. Dan, busana ini membuat pemakainya terlihat berwiba¬wa. Sementara itu, busana yang tepat untuk mempelai prianya, adalah busana pengantin ala Ashraf Sinclair, suami Bunga Gtra Lestari.
"Pada prinsipnya kebaya modifikasi biasa, bisa dipakai untuk pengantin musiimah, asalkan memakai kaos dalam, atau bagian-bagian yang terbuka ditutup dengan kain sifon sehingga memenuhi syarat syarl" kata perem¬puan yang pernah menjadi juara II LombaTata Rias Pengantin Solo Putri tingkat nasional "Traditional Wedding Heritage", dan juara I LombaTata Rias Pengantin Kategori Solo Putri Tingkat JawaTengah ini..Karena ditutup dengan kaos daiaman atau kain sifon maka pengantin putri tak perlu ragu memakai model dengan dada rendah."Selain ditutup dengan daiaman, biasanya pada bagian yang ter¬buka juga ditutup dengan hiasan, seperti kalung besar ataupun bros,"kata perempuan yang membuka sanggar rias di Perum BPI Blok D No 1 Ngaliyan Semarang ini.
Sedangkan bagi penganim yang tidak mengenakan busana musiimah, tentu saja lebih mudah dan lebih leiua-sa memilih kebaya yang akan dikenakan. Mempelai perempuan bisa mengenakan kebaya pendek putih sepinggang, seiutut ataupun kebaya berekor. Piiihan warna bernuansa pastel, seperti gradasi pink atau warna-warna solid seperti: biru tosca, ungu, fuchsia, merah marun, oranye, cokelat atau juga hijau terang. Variasi model kerah, seperti kerah tinggi, cheongsam, kerah V, dan sebagainya, kata Fauziyah bisa dipilih sesuai dengan bentukdan posturtubuh."Bagi yang memiliki leherjen-jang, kebaya dengan kerah berdiri atau cheongsam, sangat cocok (Cempaka Edisi 27.XXII.1-7 Oktober 2011)

Leave a Reply